Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan

Menu Khas Lebaran di Kota Marmer

4 komentar

Menu khas lebaran selalu mengingatkan saya pada kampung halaman. Saya lahir dan besar di Tulungagung. Sebuah kota kecil di Jawa Timur.

Jika Jombang terkenal dengan kota santri, Tulunggung lebih dikenal sebagai kota marmer. Konon, marmer Tulungagung punya kualitas kelas wahid. Di daerah Besuki, marmer telah dieksor ke berbagai belahan dunia.

Selain marmer, dulu, Tulungagung dikenal sebagai kota banjir. Saya ingat waktu kecil, sungai depan rumah meluap sampai ke jalan. Untung gak sampai masuk rumah. Saat ini, Tulungung sudah jauh lebih modern. Kedai kopi kekinian menjamur di tiap sudut kotanya. Banjir? bye bye.

Tulungagung juga dikenal sebagai salah satu kota santet. Konon, santet Tulungagung lebih mujarab daripada Banyuwangi. Ah, itu cerita dari mbah saya. Antara percaya dan tidak. Urusan klenik begini susah klo pakai logika.

Untuk kuliner, Tulungagung juga punya menu khas. Ayam Lodho. Makanan berbahan ayam, dengan kuah santan kuning yang kental. Saya pernah menulis resep lodho di blog ini. Sila baca.


Kali ini, saya tidak akan membahas tentang lodho lagi. Tapi menu lain yang tak kalah nikmatnya. Kudapan yang selalu ada di rumah mbah-mbah sepuh saat lebaran idul fitri.

Apa itu?

1. Tapai Ketan

Mungkin di daerah lain, ada juga makanan seperti ini. Tapi soal rasa, mbah saya tetap juaranya. Sayang, mbah sudah meninggal. Sajian tapai ketan, terakhir saya jumpai pas lebaran 3 tahun lalu.

Itu di rumah.


Kalau sedang berkunjung ke rumah mbah yang lain, saya selalu ngincer tapai ketan di meja. Mon maap nih ya, silaturahmi penting. Tapi tapai ketan adalah simbol peradaban yang tak boleh terlewatkan. Halah!

Nah, tahun lalu, ibu saya mencoba membuat tapai ketan dengan resep turun temurun. Tapi gagal. Tapai gak matang sempurna. Ternyata ada triknya. Kira-kira begini

➦Bahan:

  1. Beras ketan
  2. Daun pandan
  3. Ragi
  4. Gula putih
  5. Daun pisang sebagai bungkus
➦Cara memasak:

  • Masak beras ketan seperti memasak nasi
  • Setelah matang, tuang di tampah (nampan besar dari anyaman bambu). Tunggu hingga benar-benar dingin.
  • Siapkan gula putih dan ragi
  • Bungkus ketan yang sudah dingin dengan daun pisang.
  • Taburi sedikit gula dan ragi. Sematkan lidi agar bungkus tidak terbuka saat didiamkan.
  • Simpan di kardus yang sudah dilapisi daun pisang. Tutup rapat
  • Tunggu kurang lebih 2-3 hari.
  • Tapai ketan siap santap.
Rasanya manis asem seger.

Selain menjadi hidangan khas lebaran, tapai ketan juga sering disajikan saat ada hajatan besar. Seperti gambar di bawah ini. Ini adalah saudara dekat ibuk pas lagi rewang. Tradisi gotong royong di desa saat ada saudara atau tetangga punya hajatan besar.


Tahun lalu, adik saya menikah. Tapai ketan jadi menu wajib untuk sajian. Bisa juga untuk hantaran.
Itu tadi kudapan yang selalu ada saat lebaran. Selanjutnya, menu berat.

2. Lontong Sayur

Menu ini biasanya ada pas 7 hari lebaran. Namanya kupatan. Biasannya diperingati dengan mengadakan selamatan di masjid. Tiap kepala keluarga membawa ketupat atau lontong lengkap dengan sayur lodeh atau lodho plus bubuk kedelai.

Di tata di dalam ember besar. Lalu disantap beramai-ramai di masjid. Atau dibawa pulang dengan bertukar ketupat lengkap terlebih dahulu.

Tahun lalu, tradisi ini agak berbeda. Kampung saya mengadakan makan bersama sepanjang jalan. Tradisi ini sudah ada terlebih dahulu di daerah Trenggalek. Kalau pas kupatan tiba, orang-orang dari berbagai daerah tumplek blek memadati jalanan Trenggalek.

Untuk mendapatkan sepiring ketupat atau lontong sayur, mereka tidak perlu membeli. Warga sekitar membaginya gratis.

Di desaku juga begitu. Saat malam tiba, rumah penduduk sudah siap menyajikan berbagai macam hidangan. Mulai bakso, sate, dan aneka es. Siapapun bisa mampir untuk mencicipi masakan.


Suasana Kupatan di depan rumah
Lampu kerlap kerlip menambah seru suasana kupatan. Tiap rumah juga menyediakan hiburan gratis. Lagu-lagu religi, gambus, bahkan dangdut. Menambah meriah suasana.

Loh, kok jadi kemana-mana. Resepnya mana?

Untuk membuat ketupat atau lontong sayur khas Tulungagung sebenarnya gampang. Tapi, jujur, saya selalu gagal bikin lodeh ala Tulungagung. Selalu berakhir seperti kolak kacang panjang. Duh! Jadi, saya kasih tahu saja cara penyajiannya aja ya.


Lontong Sayur Khas Tulungagung

  • Siapkan lontong atau ketupat. Iris sesuai selera.
  • Tuang sayur lodeh di atasnya. Taburi bubuk kedelai.
  • Bisa ditambah krupuk rambak (kerupuk dari kulit kerbau atau sapi) sebagai pelengkap.
Ciamik soro!

Itu tadi makanan khas yang mengingatkan saya pada kampung halaman. Di Sidoarjo, cukup sulit menemukan tapai ketan atau sayur lodeh dengap cita rasa khas Tulungagung. Jadi, dua makanan ini selalu saya buru saat sampai di rumah.

Sayang, tahun ini kami sekeluarga berencana tak mudik ke kampung halaman. Pandemi virus covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda selesai. Mau bagaimana lagi. Toh ini untuk kebaikan bersama. Semoga sehat-sehat semua.

Kalau kamu? makanan khasnya apa? Sharing yuk…










3 Camilan Praktis Dari Kulit Lumpia Untuk Berbuka

6 komentar


Berbuka puasa tak lengkap kalau gak ada menu takjil. Camilan pembuka sebelum menu berat. Bahasa kerennya appetizer. Hidangan pembuka yang disajikan dalam porsi kecil. Itu kalau di hotel bintang 5.

Kalau di keluarga saya, menu appetizer musti mengandung beberapa kaidah percamilan. Seperti mudah pembuatannya, murah bahannya, dan cepat bikinnya. Bisa dimakan seluruh keluarga.


Apa itu? apalagi kalau bukan jenis gorengan. Hihihi.

Kudapan berminyak ini seringkali menjadi kambing hitam naiknya kadar kolesterol dalam darah. Tapi, siapa sih yang gak tergoda dengan kriuknya pinggiran kulit lumpia dipadu dengan gurihnya bumbu telur bercampur daun bawang yang segar? Atau krenyesnya kulit lumpia dengan isian pisang karamel di dalamnnya?


Yup kali ini saya akan membuat camilan berbahan dasar kulit lumpia. Selain murah dan mudah didapatkan, kulit lumpia juga cukup gampang diolah dengan berbagai resep sekaligus. Jadi, satu ‘biang’ ini bisa jadi aneka camilan penggugah selera.

Ah… ini dia, camilan praktis saat berbuka berbahan dasar kulit lumpia.

1. Martabak Telor Mini

➦Bahan-bahan yang perlu disiapkan:
  1. Kulit lumpia
  2. Telur
  3. Daun bawang
  4. Merica
  5. Garam

➦Bahan pelengkap: Saos sambal

➦Cara memasak:
  • Kocok telur. Campur dengan irisan daun bawang. Tambahkan garam dan merica.
  • Siapkan kulit lumpia. Isi dengan campuran di atas. Lipat tiap sudutnya ke tengah. Tekan sedikit agar kulit lumpia tidak terbuka saat digoreng.
  • Siapkan minyak panas. Goreng martabak sampai kuning kecoklatan.
  • Sajikan hangat dengan saos sambal atau cabe rawit.

2. Banrol Karamel

Masih menggunakan kulit lumpia. Kali ini citarasa manis.

Banana Roll Karamel. Dokpri

➦Bahan:
  1. Kulit lumpia
  2. pisang kapok (biasa digunakan untuk pisang goreng)
  3. gula putih
  4. minyak untuk menggoreng

➦Cara memasak:
  • Kupas pisang, potong kecil memanjang. Biasanya satu pisang ukuran sedang saya bagi menjadi 4 bagian.
  • Siapkan kulit lumpia. Taruh potongan pisang di ujung pinggir kulit lumpia. Taburi gula.
  • Gulung pisang hingga ke ujung satunya.
  • Siapkan minyak panas. Goreng dengan api kecil sampai kecoklatan.

Sebagai tambahan, bisa ditaburi keju atau topping lain sesuai selera. Ini kebetulan pas gak ada keju, jadi banrol caramel gini aja. Rasanya krenyes manis gurih. Perpaduan antara garingnya kulit lumpia dan manisnya gula yang meleleh di dalamnya. Mantab!

Banroll sebelum digoreng

Camilan ini juga bisa disimpan dalam kulkas untuk dinikmati hari berikutnya. Sebelum digoreng, simpan banrol dalam wadah tertutup. Lapisi dengan plastik untuk menyusun banrol agar mudah dipisahkan saat mau digoreng. Simpan di freezer. Tak perlu menunggu meleleh jika ingin di goreng. Dari freezer bisa langsung sreng!

3. Kripik Kulit Lumpia

Dua anak saya, suka sekali dengan keripik. Segala jenis keripik dan kerupuk pasti dilahap habis. Nah, keripik berbahan kulit lumpia enak juga lo. Gini cara buatnya.

➦Bahan:
  1. Kulit lumpia
  2. Garam 

➦Cara Memasak: 
  • Siapkan kulit lumpia, potong menjadi bagian-bagian kecil sesuai selera.
  • Goreng seperti menggoreng kerupuk pada umumnya. Gunakan api kecil, karena kulit lumpia mudah gosong. Sering bolak-balik juga. Tiriskan memakai tisu sebagai alasnya.
  • Setelah dingin, taburi garam atau penyeda rasa. Anak-anak sudah suka pakai bumbu garam saja. Jadi gak perlu yang bumbu-bumbu aneka rasa.

Krenyes gurihnya gak cukup setoples.

Nah. Itu tadi olahan kulit lumpia yang mudah, murah dan praktis untuk seluruh anggota keluarga. satu bahan, bisa buat aneka ragam camilan.

Bikin camilan sendiri di tengah pandemi covid-19 gini bikin tenang ya bu. Soalnya, selain bahannya murah dan mudah didapat, kebersihannya juga terjamin. Kan kita yang bikin sendiri. Jadi gak perlu was-was kalau mau merasakan kriuknya pinggiran martabak telur atau manisnya banrol.


Kalau kamu? kulit lumpia dibikin apa bu? sharing yuk…







5 Akun Memasak Di Instagram Favorit Saat Puasa

2 komentar


Bulan Ramadan tahun ini rasanya memang berbeda. Semua musti bisa dikerjakan dari rumah. Bekerja dan belajar dari rumah. Maklum, virus covid-19 masih berkeliaran diluar sana.

Iya, masih tentang wabah corona yang hingga saat ini belum ditemukan anti virusnya. Kita musti bersabar menunggu sembari terus menjalankan hidu sehat. Biar virus ataupun penyakit lain gak mampir ke tubuh.

Apalagi puasa gini, daya tahan tubuh butuh terus ditingkatkan. Biar bisa berlebaran meski tanpa mudik ke kampung halaman. Jangan mudik dulu ya. Ikuti anjuran pemerintah agar wabah ini bisa cepat teratasi tanpa menimbulkan banyak korban.

Nah, momen bulan puasa identik dengan menu berbuka. Sebenarnya gak ada yang istimewa sih. Paling juga menunya seperti yang biasa saya masak. Tapi, menu berbuka bersama covid-19 ini berbeda. Ada takjil (makanan untuk berbuka puasa) yang dimasak sendiri.

Kenapa? Karena saya masih was-was untuk beli makanan di luar. Jadi, lebih aman dan tenang, semua bikin sendiri.

So, saya mulai bergerilya mencari akun masak memasak yang praktis dan sehat untuk seluruh keluarga.


ini dia akun masak memasak favorit saya saat bulan Ramadan.

1. Yackikuka

Ini akun Instagram yang baru saja saya ikuti. Bahannya gampil. Bisa didapat di sekitar rumah. masaknya juga simple. Pakai rice cooker pun jadi. Ah, kenapa baru nemu sih akun ini.

Akun Instagram Yackikuka
Menunya beragam, dari makanan berat sampai camilan buat anak-anak. Saya suka cara masaknya yang praktis. Seperti cream sup ala KFC. Cuma berbekal ayam, wortel dan susu, lalu bumbu dasar seperti bawang putih, sudah bisa disantap. Masaknya cukup pakai rice cooker. Mantabs.

2. Xanders Kitchen

Saya sampai beli buku resepnya. Saking banyaknya recook dan review resep olahan cece Jun ini. Dari buku ini pula pertama kali saya belajar masak dengan serius. Saya juga baru tahu kalau komposisi bawang merah selalu lebih banyak dari bawang putih dalam tiap masakan. Setidaknya untuk resep yang ada di buku tersebut.


Setelah mencoba resep-resep yang dulu menurut saya sulit direalisasikan, akhirnya berhasil juga. Saya bisa loh masak ayam ungke, terong balado, asem-asem iga, dan menu berat lainnya. Tentu dengan rasa yang ciamik. Sesuai resep Xanders Kitchen. Yeay!

Buku Xanders Kitchen. Dokpri.
Soalnya, saya biasanya tidak begitu percaya dengan resep yang saya baca. Suka ditambahin atau dikurangin sendiri sesuai feeling. Jadi, sudah bisa ditebak bagaimana rasanya. Nah, setelah beli buku ini, kenapa saya jadi berani buat ngikutin resepnya sama persis seperti tertulis di buku. Dan hasilnya memang top!.

Untuk bahan, memang ci Jun seringkali memakai bumbu yang tidak biasa ada di dapur saya. Seperti kecap asin, minyak wijen, saos tauco. Tapi, masih bisa dibeli kok di minimarket terdekat.

3. Kelinci Tertidur

Akun Instagram Bu Kinci ini sudah lama sebenarnya saya ikuti. Tentang menu sehat. Untuk anak dan orang tua. No penyeda rasa.

Beberaa bulan terakhir mulai menerapkan makanan dengan bahan glutein free. Ini karena anaknya, Nyala, alergi ada glutein. Sama seerti anak saya.

Tai tidak semua resep saya coba. Kebanyakan bahannya memang agak susah dicari. Karena mostly organic. Bumbu bumbunya juga gak biasa. Cuku susah dicari di minimarket dekat rumah. musti beli online.

Seperti gee, garam Himalaya, parsley, pasta glutein free, almond, dan sayuran seperti baby spinach, kol merah, aneka jamur, sayur kale. Di pasar deket rumah gak ada. Biasanya saya pilih menu sehat yang bahannya ada di sekitar rumah saja.

Seperti saat Inara mulai mpasi. Saya bikin sup labu udang. Anak saya suka. Jadi semangat bikin mpasi sehat.

4. Umi Halim

Sebenarnya ragam menu yang dimasak Umi Halim ini kebanyakan sama sih dengan Xanders Kitchen atau Yackikuka. Yang membuatnya berbeda adalah caption lucu yang disisipkan di sela-sela resep masakan. Khas emak-emak.

Seperti contohnya saat bikin menu ayam ungkep untuk stok buka puasa. Air yang dimasukkan ke dalam masakan adalah air cucian blender penghalus bumbu. Ya Allah khas emak-emak banget. Gak mau rugi bandar. 
Instagram Umi_Halim
Sambil baca resep kadang suka senyum-senyum sendiri. Bikin mood masak tambah satu strip hahaha.

Bulan puasa ini, Umi juga berbagi resep olahan ayam untk persiapan buka puasa dan sahur. Porsi besar. Bisa disimpan di kulkas untuk stok. Kalau mau di makan tinggal keluarkan dari freezer lalu hangatkan. Kebetulan anak saya suka menu ayam. Jadi pas buat stok.

Biar gak bolak balik ke dapur. Waktunya bisa dialokasikan untuk kegiatan lain seperti ngeblog atau bikin mainan dari kardus bekas.


5. Eden-table

Saya gak pernah recook sih masakan di akun ini. Soalnya masakan korea. Gak cocok sama lidah. La kenapa di follow?

Saya suka dengan caranya masak. Gak ada backsoud lagu. Suara asli saat masak. ngiris bawang, saat nuangin masakan ke wajan, suara sayuran mendidih. Sensasinya itu beda gitu.

Jadi cuma suka lihat aja. Kayak saya yang lagi masak. hahaha

Itu tadi akun masak memasak favorit saya. kalau kamu, sudah follow yang mana? Sharing yuk..







3 Menu Praktis Berbuka Puasa

2 komentar


Menyiapkan menu praktis untuk berbuka puasa butuh trik khusus. Kenapa? Karena ada dua bocah yang tidak semua menu bisa masuk dengan sempurna. Menu praktis bisa masuk kategori, untuk makan segala usia. Artinya, menu tersebut bisa dimakan orang tua dan dua anak saya yang masih TK dan balita.

Menu yang akan saya buat musti memenuhi kaidah menu buat anak. Sementara untuk orang tua, ngikut saja. Seperti, tidak pedas, mudah dikunyah, dan bisa disiapkan dalam waktu singkat.

Menu praktis untuk seluruh keluarga ini bisa mengurangi intensitas masak di dapur. Ya soalnya kan saya puasa. Untuk masak menu dua kali rasanya terlalu ribet. Belum lagi rasanya. Kan saya gak bisa nyicip. Jadi, masak sekali untuk seluruh anggota keluarga dan bisa bertahan lama adalah kunci kebahagiaan.

Pertimbangan lain adalah durasi simpan bahan makanan. Semakin lama makin praktis buat saya. Ini sangat membantu saya untuk tidak sering pergi ke pasar. Maklum si virus covid-19 masih berkeliaran di luar. Jadi musti jaga jarak dan usahakan di rumah saja. Sesuai anjuran pemerintah.


Nah, ini dia beberapa resep yang sudah saya praktekkan. Resep saya dapat dari buku masak. Lainnya, saya cari via cookpad.

1. Ayam Ungkep

Olahan ayam dengan rempah lengkap. Anak-anak suka. Bisa disimpan di kulkas untuk dimakan hari berikutnya. Simpan di wadah tertutup. Bisa langsung goreng saat ingin dimakan.

Bumbunya komplit. Duo bawang, lengkuas, kunyit, kemiri, ketumbar, merica, gula, garam dan daun jeruk. Belender semua bumbu kecuali lengkuas dan daun jeruk.

Siakan ayam. Ayamnya biasanya saya rebus dulu agar kotorannya keluar. Buang air rebusan. Olesi bumbu yang sudah dihaluskan tadi. Diamkan kurang lebih 30 menit.

Setelah bumbu meresap, tuang ayam beserta bumbu ke dalam wajan. Tambahkan air secukunya. Masukkan lengkuas geprek dan daun jeruk yang telah dihilangkan tulangnya. Masak sampai bumbu meresap. Bisa ditambahkan tahu atau tempe sebagai pelengkap.

Setelah matang, goreng di minyak panas sampai kecoklatan. Tidak butuh waktu lama karena ayam sudah matang.

Menu ini biasanya untuk berbuka puasa plus sahur. Ditambah lalapan dan sambal tomat. Sisanya, simpan di kulkas. Untuk sarapan dan makan siang anak-anak. Jadi saya tak perlu masak lagi untuk dua bocah ini.

2. Semur Ayam Kentang

Masih dengan olahan ayam. Semur ayam ini bisa juga disiman semalaman untuk dimakan esok hari. bumbunya praktis. Tidak sebanyak ayam ungkep.

Duo bawang, kemiri, kecap asin, kecap manis, merica, pala, cabai merah besar, sedikit kayu manis. Jangan lupa gula dan garam.

Caranya, haluskan duo bawang, kemiri dan merica. Cabai merah besar buang isi dan dagingnya agar tidak pedas. Iris serong. Maklum ini menu juga untuk dua bocah. Kalau pengen pedas, saya biasa bikin sambal bawang sebagai pelengkap.

Setelah itu cuci bersih ayam. Saya biasa rebus dulu, buang airnya, goreng sebentar. Kupas kentang lalu potong sesuai selera. Goreng setengah matang. Sisihkan.

Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum. Masukkan ayam, aduk sebentar. Masukkan kecap manis dan asin. Tuang air secukunya. Rebus hingga empuk. Terakhir masukkan kentang yang telah digoreng. Masak lagi hingga air agak menyusut. Cek rasa.

Menu untuk buka puasa dan sahur. Pisahkan untuk sarapan besok. Simpan dalam wadah tertutup. Masukkan kulkas. Jika mau dimakan tinggal hangatkan kembali.


3. Serba Goreng

Ikan patin, lele, gurame, bandeng. Bersihkan semua ikan tersebut. Simpan di kulkas untuk diolah saat butuh. Biasanya saya hanya menambahkan bumbu instan ikan goreng. Cairkan dulu ikan yang disimpan dalam freezer. Lumuri bumbu instan. Tunggu sampai meresap. Kira-kira 30 menit. Ikan siap di goreng.

Sebagai pelengkap saya biasanya merebus pokcoy atau sawi putih. Jangan lupa sambal tomat biar tambah mantap.

Makanan serba goreng ini menurut saya sangat praktis. Beberapa jenis ikan yang telah dibeli tadi bisa bertahan seminggu di kulkas. Untuk selanjutnya diolah dan dikonsumsi.

Kok gak ada kuahnya bun? Atau sayur gitu?

Dua anak saya lebih suka makan sayur yang direbus begitu saja daripada sayur kuah. Seperti sop, sayur kunci atau sayur bobor. Bahkan, si kecil Inara (2) suka sekali sama kecambah rebus. Sedangkan mas Zafran penikmat sawi putih rebus. Inara juga kadang nimbrung kalau masnya lagi makan sawi putih.


Jadi saya tak terlalu khawatir mereka tidak makan sayur dalam bentuk olahan berkuah seperti orang kebanyakan. Karena ya memang mereka sukanya begitu. Bukan berarti juga saya tak pernah masak sop atau sayur kuah lainnya.

Itu tadi pilihan menu praktis berbuka yang bisa disantap seluruh keluarga. Durasi penyimpanan cukup lama sebelum akhirnya dikonsumsi. Yang terpenting anak-anak suka. Makannya no drama. Saya juga tak perlu bolak balik masak saat puasa. Emak bahagia J

Nah, itu tadi 3 resep praktis menu masakan untuk berbuka puasa. Bisa ditambahkan menu pendamping misalnya es garbis, jus jambu atau minuman segar lainnya.

Selamat menjalankan ibadah uasa. Kalau kamu? menunya apa? Bagi resep yuk di kolom komentar.





Kriuknya Bebek goreng haji slamet juanda

8 komentar


Kalau berjalan di sekitaran jalan Sedate Gede, Sidoarjo, banyak sekali warung-warung baru yang bermunculan. Mulai dari warung pinggir jalan, sampai sekelas restoran.

Malam itu, kami sekeluarga hendak pergi ke luar kota. Mampirlah dulu ke bebek goreng H. Slamet. Seingat saya, dulu Bebek Goreng Haji Slamet ini punya nuansa khas di warungnya. Warna ijo. Mungkin, sekarang sudah mulai mengikuti perkembangan jaman. Dibuat lebih modern. Tapi tetap memiliki ciri khas.

Seperti Bebek Goreng Haji Slamet Juanda, Sidoarjo ini. Dilihat dari depan, seperti rumah bangsawan jawa. Bercat putih, dengan jendela lebar di kedua sisinya. Saat malam hari, bangunan ini tampak megah dan mencolok dari bangunan di sekitarnya. Jadi, tidak begitu susah mencari Bebek Slamet di daerah Juanda.
Bebek Goreng Haji Slamet Juanda, Sidoarjo. Tampak depan
Saat memasuki resto, kesan luas dan megah langsung terasa. Adem gitu hawanya. Lantai ‘lobi’ bercorak tegel lawas, warna bata khas rumah jawa. Di sebelah kanan ada resepsionis dengan latar daun imitasi warna hijau. Sedangkan di tengah terdapat meja bundar dengan pot dan bunga di atasnya. Sebelah kiri, ada meja bundar dengan 4 kursi dari rotan. Saya membayangkan, sedang berkunjung ke rumah RA Kartini. Tentu bukan mbak Dian Sastro yang menyambut di depan pintu.
foto: https://bebek-goreng-hslamet-juanda.business.site/
Setelah itu, lebih masuk lagi, ada deretan meja dan kursi kayu. Meja kotak dengan 4 kursi. Meja dan kursi bisa digabung jika jumlah rombongan banyak. Sebelah kanan, ada meja khusus sambal. Bisa mencoba berbagai macam sambal. Mulai sambal ijo, sambal matah, sambal pencit, sambal bawang, dan bumbu hijau. Bisa diambil sesuai selera untuk makan ditempat. 
Ruang 'utama' Bebek Goreng H Slamet Juanda, Sidoarjo
Sebelah kiri, ada semacam teras terbuka. Ah apa ya namanya ini. Kursi sofa panjang terhubung satu dengan yang lain dilengkapi dua kursi dan meja terpisah. Atapnya, berhias daun imitasi. Ada sekat kolam ikan antara ruang ‘utama’ dengan teras ini. Di dalam kolam terdapat ikan koi dan beberapa ekor kura-kura.

Tepat di sebelahnya secara berurutan, ada gazebo, lalu private room dengan ruangan khusus berkaca. Sebenarnya kami ingin makan di gazebo ini. Tapi, ruangannya tidak cukup luas untuk menampung dua anak dengan tingkah luar biasa. Jadi daripada acara makan berantakan, kami lebih memilih makan di teras tadi. Sembari sesekali lihat ikan dan kura-kura.
Gazebo Bebek Goreng H Slamet Juanda
Di ujung restoran, ada dua kursi taman dengan latar daun imitasi dan logo bebek haji slamet Juanda. Sepertinya ini spot khusus untuk selfie khas bebek H slamet.

Di ujung kiri, ada tangga menuju lantai dua. Coffe shop. Saya kesana hanya melihat-lihat saja. sembari cekrak cekrek sana sini. View dari atas ini keren sekali. Apalagi pas malam hari, lampu-lampu kota kelap-kelip menambah suasana romantis di ketinggian.
View dari coffe shop. Lantai 2. Bebek Goreng H Slamet Juanda
Coffe shop Bebek Goreng H Slamet Juanda
Ujung kanan restoran, terdapat mushola dan tempat cuci tangan. Tempatnya bersih dan rapi. bagi yang dalam perjalanan jauh, saya rekomendasikan untuk makan di sini. Selain nyaman, fasilitas juga lengkap. Pas banget untuk keluarga.

Menunya?

Ah iya hampir lupa, saya terlalu terkesan dengan bangunan restoran ini. Bersih, luas, desain interiornya pas. Gak kurang, juga tak berlebihan.

Saya sampai lupa foto menu yang kita pesan. Suami pesan bebek goreng. Sedangkan saya yang tidak suka bebek, lebih memilih ayam goreng. Anak-anak juga makan menu yang sama dengan saya. Ada juga daun pepaya. Rasanya sama sekali tak pahit. Foto di bawah saya ambil dari web resmi Bebek Goreng Haji Slamet.
foto: https://bebek-goreng-hslamet-juanda.business.site/
Untuk sambal, saya lebih memilih sambal pencit. Sedangkan suami mencoba sambal matah, sambal bawang dan bumbu hijau khas Bebek Goreng H Slamet. Ini orang memang hobi makan sambal. Suami juga pesan tahu dan tempe goreng, trancam sayur juga ada. Minumnya, es teh dan es jeruk.

Rasanya?

Enak. Cuma menurut saya terlalu garing untuk ukuran ayam goreng. Jadi dagingnya bukan berasa nyus, tapi kriuk! Tapi saya suka. Apalagi pas bagian tulang. Kres! Wenak!. Saya memang pecinta tulang ayam. Kalau dirumah, itu tulang pasti gak bersisa. Karena lagi makan disitu, jadi agak sungkan krakot-krakot balung hahahaha.

Untuk Bebek goreng kata suami sih kres!. Dagingnya juga empuk. Porsinya pas. Tapi untuk porsi nasi, kurang kata suami. Kalau saya sih pas. 

Harganya?

800 ribu untuk 2 ekor ayam. GAKLAH! itu kan yang lagi viral di media sosial. hahaha. Sila lihat sendiri di menu ini. Menurut saya sesuai dengan rasa yang enak plus tempat yang nyaman. Pas di lidah, pas di kantong. Asedap…
foto: https://bebek-goreng-hslamet-juanda.business.site/


Bebek goreng H Slamet ini ada di Jalan Sedati Gede no.83, Sidoarjo. Jika kalian dari arah Surabaya mau ke bandara Juanda terminal 2, lewat Aloha, sebelum masuk kawasan Puspenerbal, ada pom bensin besar kiri jalan. Masuk ke jalan pas sebelah pom bensin. Kira-kira 500an meter dari situ, bebek goreng H Slamet bisa ditemukan. 

Ada yang berencana kesini? atau sudah kesini? sharing yuk..






Camilan home made untuk anak alergi

2 komentar

sumber: pixabay
Membuat camilan sendiri untuk anak-anak itu butuh effort lebih. Melawan malas tak berkesudahan. Apalagi bayang-bayang anak gak suka, jadi halangan terbesar buat masuk dapur. Tapi, kekhawatiran itu seketika buyar, saat anak mulai kecentok makanan pemicu alergi. Buntutnya bisa panjang kali lebar. Batuk grok grok, mbeler sepanjang hari, atau diare. Biasanya karena jajan sembarangan. 


Dua anak saya ini lagi seneng-senengnya ngemil. Si sulung, Zafran, usia 5,5 tahun dan adiknya, Inara, baru 1,5 bulan.  Zafran ini sebenernya sudah mulai toleran dengan makanan-makanan tertentu. Seperti telur. Dulu, tiap kali makan telur, mukanya langsung bentol bentol merah. Sekarang sudah gak. Tapi, alerginya pindah ke coklat. Kalau makan coklat, batuklah berkepanjangan. 

Sementara Inara, karena masih kecil, makanan yang masuk masih under control. Etapi, kalau masnya lagi makan apa gitu, ini bocah 'harus' ikutan makan. Jadi, bisa dibayangkan ya bu, gimana kondisi rumah kalau dua anak ini lagi 'berbagi' alergi.  

Masa cemal cemil ini dimulai saat mata baru melek. Tiap bangun pagi, biasanya mereka lari ke belakang. Buka kulkas buat nyari camilan. Biasanya memang kalau pagi saya sediain buah. Pisang, tomat, papaya, mangga atau buah yang lagi musim. Selain murah, gizinya juga oke.

Untuk buah, sebenarnya juga gak bisa sembarangan. Anak dengan bakat alergi biasanya gak bisa makan buah yang ada getahnya. Pisang, mangga atau pepaya, adalah buah bergetah. Akibatnya bisa panjang. Zafran biasanya batuk. Itu terjadi saat usianya 2 tahunan. Kalau sudah begitu, saya hentikan makan buah.

Berbeda dengan Zafran, Inara lebih kebal. Meskipun dia juga punya bakat alergi, tapi masih oke makan buah bergetah. Gak ada reaksi alergi. aman.

Saat ini usia keduanya memasuki fase ‘jajan sesukanya’. Di depan tempat ngaji atau depan sekolah, biasanya sudah berderet abang-abang penjual camilan aneka bentuk, warna dan rasa. Gak setiap hari bisa mantau satu-satu. Kadang masih suka kecolongan. Nyamil sembarangan ini sering berbuntut panjang. Batuk grok-grok lebih dari seminggu. Atau flu yang tak berkesudahan.

Nah, semingguan ini saya sedang bersemangat bikin camilan buat anak-anak. Bisa juga buat bekal sekolah Zafran. Biar doi gak jajan sembarangan. Tentu yang bebas dari makanan pemicu alergi. Biar gak ada drama setelah nyamil.

Saya bikin 3 jenis. Ini sungguh rekor terbaru buat saya. Sedang rajin dan telaten di dapur. Apalagi kalau anak-anak suka apa yang sedang saya masak. makin senenglah saya umek di dapur.

Resep cemilan ini saya dapet random. Ada yang dari ig, ada dari cookpad. Syaratnya cuma 3. Mudah, murah dan bahannya tersedia di pasar deket rumah. Emak-emak lyfe.

1. Ongol-ongol Bihun

Ini resep pertama yang saya bikin, dan berhasil, trus enak juga. Bahannya juga gak susah dicari. Selain enak, ongol-ongol ini juga kaya gizi. Ada karbohidrat dari tepung tapioka, kalori dari bihun jagung, serat dari agar-agar, vitamin C dari nanas. Dan lemak dari kelapa parut.
ongol-ongol bihun

Begini cara bikinnya

Bahan-bahan:
  • 1 keping bihun jagung
  • 1 buah nanas blender
  • 250g tepung tapioka
  • 200g gula pasir
  • 100gr kelapa parut
  • ¼ sdt garam
  • 1sdt vanili (saya skip karena pas gak ada)
  • 1bks agar-agar plain
Cara membuat:
  • Rebus bihun hingga lunak. Potong-potong, sisihkan.
  • Kukus parutan kelapa dengan sedikit garam dan daun pandan. Sisihkan (fungsinya agar kelapa tak mudah basi.
  • Campur dulu gula dan agar agar plain (agar tidak menggumpal jika dicampur bahan lain). Campur tepung tapioka, vanili, garam, di tempat berbeda. Lalu campurkan, campuran gula dan agar-agar tadi. Aduk sampai rata. Jangan sampai bergerindil.
  • Masukkan bihun dalam adonan. Aduk rata.
  • Bagi adonan menjadi 3. Tambahkan pewarna makanan. Karena dirumah Cuma ada 1 warna, hijau, saya pakai 1 warna aja hehe
  • Masukkan ke loyang atau wadah yang telah diolesi minyak terlebih dahulu.
  • Kukus selama 35 menit dengan api sedang. Jagan lupa lapisi penutup kukusan dengan lap kain agar uap air tak masuk di adonan.
  • Setelah matang, dinginkan. Potong-potong sesuai selera. Lumuri kelapa parut. Sajikan.
ongol-ongol bihun frozen
Satu adonan ini bisa jadi 3 kali sajian. Setelah dingin dan dipotong potong, saya masukkan plastik untuk disimpan di freezer. Begitu juga dengan kelapanya. Simpan di tempat terpisah dari ongol-ongol. Camilan tadi bisa ditaruh plastik ukuran ½ kg. Saya bagi jadi 3. Sisanya dimakan saat itu juga. Jika ingin ngemil, saya buka plastiknya dan tinggal kukus lagi. Jangan lupa kukus juga kelapanya. Rasanya sama kok. Gak ada yang berubah dari saat awal matang. 

2. Pisang Karamel

Resep ini saya dapat dari ig. Pisang karamel. Karena anak-anak sangat suka pisang. Plus sesuatu yang kriuk kriuk. Ini bisa masuk dua-duanya. Pisang plus kulit lumpia yang kresss.

pisang karamel
Bahan-bahan: 
  • Kulit lumpia, saya pakai kulit pastry. Karena susah nyari kulit lumpia di pasar.
  • Pisang gepok
  • Gula
  • Minyak untuk menggoreng

Cara buat
  • Siapkan kulit pastry. Potong pisang memanjang jadi 4 bagian. (tergantung besar pisang. Saya pakai yang sedang). Letakkan di atas kulit pastry, taburi gula pasir. Gulung, rekatkan dengan air.
  • Goreng dengan minyak panas sampai kecoklatan.
  • Simple, mudah, rasanya juga enak. Anak-anak suka. Untuk penyimpanan, bisa pakai container tertutup. 
pisang karamel frozen
Simpan saat belum di goreng. Letakkan di freezer. Jika ingin nyemil, keluarkan dari freezer, lalu goreng. Kriuknya tahan lama lo bu. seneng banget lihat hasilnya.



3. Kulit lumpia isi

Ini bikinnya gak sengaja. Saya pakai resep sendiri. Kapan hari bikin tumis su’un. Tapi gak habis. Akhirnya saya bikin isian kulit lumpia. Sisa kulit pastry pisang karamel. Bahan tumis su’un seperti ini.

kulit lumpia isi

Bahan bahan:
  • Satu ikat su’un
  • 3 siung bawang putih
  • Sosis sapi sesuai selera
  • Secukupnya merica bubuk
  • Secukupnya garam dan gula
  • 2 batang seledri

Cara memasak
  • Rebus su’un hingga matang. Tiriskan. Campur dengan 1 sendok minyak. Aduk rata. Sisihkan.
  • Geprek 3 baput lalu tumis hingga harum. Masukkan sosis yang sudah diiris-iris sampai matang.
  • Masukkan su’un, gulgar, merica dan daun bawang. Tes rasa.
  • Siapkan kulit pastry. Isi kulit pastry dengan tumis su’un. Bentuk sesuai selera. Saya bikin kecil kecil biar habis sekali makan buat anak.
  • Rekatkan dengan air. Goreng di minyak panas. Sajikan. Bisa ditambah mayones atau saus tomat.
  • Untuk penyimpanan. Lakukan sebelum di goreng. Jadi bisa di bikin stok frozen.

Tiga adonan di atas, habis dalam seminggu. Jadi, bisa di selang seling camilannya tiap hari. kalau mau ongol-ongol, tinggal keluarkan dari freezer lalu kukus. Begitu juga dengan 2 sisanya.

Kulit pastry itu bisa buat macem-macem camilan. Bisa dikreasikan sendiri. Misalnya siomay goreng atau basah. Bisa cari resepnya di cookpad.

Anak-anak suka. Oiya, pastikan lagi bahan-bahan yang digunakan sudah toleran di tubuh anak ya bu. seperti nanas pada ongol-ongol. Ada juga anak yang alergi pada buah ini.

Untk sosis pada campuran lumpia isi, saya pakai sosis daging. Lebih aman. Karena daging ayam, masuk tabel allergen yang diberikan dokter.

Wah ribet ya bu. gak juga, kalau sudah nemu ritmenya. tinggal tik tok aja sama mood dan suasana. Anak senang, ibu tenang, suami riang. 

Kalau buibu udah pernah bikin camilan apa buat buah hatinya? Share di bawah ya..

Salam,