Tampilkan postingan dengan label education. Tampilkan semua postingan

Haid Saat 10 Hari Terakhir Ramadan? Ini Amalannya

2 komentar


Qodarullah, Sore tadi saya haid. Gak berasa. Baru tahu setelah berbuka puasa. Harusnya, jadwal datang bulan masih semingguan lagi. Entah kenapa jadi maju begini. Padahal puasa Ramadan sudah hampir selesai.

Sudah masuk 10 hari terakhir Ramadan. Ya mau bagaimana lagi. Musti diterima dengan senang hati. Alhamdulillah masih diberi rizqi sehat.

10 hari terakhir saat Ramadan ini adalah hari istimewa. Lailatul qadar akan turun di 10 hari terakhir Ramadan. Lalu, apakah perempuan yang sedang haid di masa itu tetap bisa menjalankan ibadah?

Bisa dong…

Dikutip dari laman Repulika, Ustadz Bahtiar Nasir menyatakan, perempuan dengan haid, bisa tetap mendapatkan keutamaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan dengan cara

1. Berdoa

Perbanyak berdoa kepada Allah. Sebab pada malam-malam itu, doa mustajab untuk dikabulkan.

Dari Al-Nu'man bin Basyir, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Doa itu adalah ibadah, kemudian beliau membaca ayat 60 surah Ghafir yang artinya: dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.'” (HR Tirmizi, Ibnu Majah, Abu Daud, al-Nasa`I, dan Hakim).

Salah satu doa yang saya panjatkan adalah doa kanzul ‘ars. Doa ini diumpakan sebagai lampu sangat terang di alam dunia. Doa ini dinamakan raja dari segala doa. Karena tidak terbilang faedah dan fadilahnya. 

Barang siapa yang membaca doa ini insyaAlah seluruh kebutuhan dunia dan akhirat akan terpenuhi, serta dimudahkan rezeki bagi anak cucunya. Doanya seperti ini.




Ini hanya sebagian saja. Kamu bisa membaca lengkapnya di kitab majmu’ syarif. Kitab ini lengkap berisi doa, shalawat, surah-surah penting, dan amalan lainnya. Kitabnya seperti ini


2. Berdzikir

Berzikir sebanyak-banyaknya, sebaik-baik zikir adalah laa ilaaha illallah.

Dan sebaik-baik zikir pada sepertiga akhir malam adalah  istighfar, misalnya, membaca astagfirullah wa atuubu ilayh. Dan, selalu memohonkan ampunan pada waktu pagi sebelum fajar. (QS Adz-Dzariyat [51]: 18).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dan Thabari, disebutkan riwayat lain dari Mujahid, beliau berkata, Ada seorang laki-laki dari Bani Israil yang selalu menghidupkan malamnya dengan ibadah sampai Subuh. Kemudian pada siang hari, dia berjihad melawan musuh sampai sore, dan ia melakukan itu selama seribu bulan maka Allah menurunkan surat Alqadr ayat 3 di mana menghidupkan malam Qadar itu lebih baik dari amalan laki-laki Bani Israil tersebut.

3. Mendengarkan al-Quran

Bisa mendengarkan ayat-ayat al Quran lewat aplikasi atau rekaman di handphone.

Dalam hadis Ibnu Mas'ud, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu (bernilai) sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan 'Alif Laam Miim' sebagai satu huruf, akan tetapi 'Alif sebagai satu huruf, 'Laam' sebagai satu huruf dan 'miim' sebagai satu huruf." (HR. At-Tirmidzi 2910 dan dishahihkan al-Albani).

Dalam hadis di atas kita bisa mengetahui bahwa banyaknya kebaikan yang diberikan oleh Allah SWT hanya dengan membaca ayat suci Al Quran dan tentunya hal tersebut juga sama bagi orang yang mendengarkannya.

4. Shalawat

Shalawat adalah permohonan kepada Allah agar diberi berkah dan rahmat kepada nabi Muhammad S.a.W beserta keluarga dan para sahabatnya. Apabila diucapkan sebelum atau sesudah berdoa, menjadikan doa segera naik ke langit.

Salah satunya adalah Shalawat tibbil qulub. Shalawat ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari wabah dan penyakit. Ini bisa menjadi ikhtiar agar pandemi virus covid-19 segera berakhir.


5. Bersedekah

Dengan membantu orang-orang yang sedang membutuhkan. Wabah virus covid-19 ini juga berdampak pada perekonomian. PHK, toko dan warung dilarang buka, membuat pendapatan masyarakat menurun drastis.

Sedekah bisa disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Bisa langsung, atau secara daring. Sekarang sudah banyak aplikasi bersedekah untuk membantu masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi.

Itu tadi, doa-doa yang bisa dipanjatkan pada 10 hari terakhir Ramadan. Meskipun kita, perempuan sedang datang bulan.

Kamu juga lagi datang bulan? Doa apa yang dipanjatkan? Sharing yuk..






Sumber:
https://republika.co.id/berita/mqwwh7/menghidupkan-malam-bagi-wanita-haid
Kitab Majmu’ Syarif Kamil

Menyiapkan dana pendidikan

10 komentar


Tahun depan anak sulung sudah mulai masuk sekolah dasar. Tinggal 10 bulan lagi kira-kira hari aktif untuk menyelesaikan jenjang TK B. cepet banget rasanya. Kayaknya baru kemarin drama sapih menyapih. Adiknya, Inara, kira-kira 3 tahun lagi masuk TK. Time flies sooooooo fast.

Ngobrol soal dana pendidikan gak ada habisnya sama suami. Ini masih ngomong dana, belum sekolah mana yang dituju. Tapi untuk dana pendidikan, memang saya dan suami sudah komit untuk di prioritaskan. Jadi, uang tabungan dana pendidikan buat mas Zafran ini memang sudah disiapkan. Adiknya yang belum mulai hiks.. Masalahnya, kita belum ngitung detail berapa habisnya biaya pendidikan anak ini. Paling gak selama setahun kedepan. Bayangan saya, dana pendidikan berkutat di masalah uang gedung, SPP, daftar ulang, atau printilan wajib di sekolah. Ternyata, tak sesederhana itu.

Nah, minggu lalu, akun financial planner @jouska_id lagi membahas tentang education fund di IGTV. Dipandu oleh mbak Indah dan mas Rolland, advicer Jouska. Bagi yang belum tahu apa Jouska, bisa kepoin IGnya. Baca highlightnya satu-satu. Dijamin, hidup yang selama ini berasa baik-baik saja, ternyata ‘amburadul’ hahaha.

Meski tergolong terlambat untuk mengupas ini satu-satu, tapi better late than never lah ya. Kita lagi belajar jadi orang tua yang bener ini hihihi. Menurut mbak Indah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan memulai menyisihkan uang untuk dana pendidikan anak.

1. Waktu

Kapan memulai merencanakan dana pendidikan?! Mbak Indah menjelaskan, maksimal saat anak ada. Ini agar kita tahu time frame untuk menghitung berapa dana yang perlu disisihkan dari casflow bulanan. Atau bisa juga disiapkan sebelum punya anak, ini lebih baik, karena belum terbebani dengan biaya lain.

2. Hitung

Menurut mbak Indah, kita harus tahu persis berapa kebutuhan dana pendidikan. Inilah perlunya mengetahui time frame. Lebih cepat lebih baik. Biar nabung per bulannya gak memberatkan cash flow. Dana pendidikan ini tidak hanya dihitung dari kalkulasi uang pangkal, SPP, atau biaya tahunan saja. Tapi banyak printilan lain yang musti diperhitungkan seperti

        a. Transport

Uang transport kadang terlewatkan dari perhitungan orang tua. Untuk sekolah yang dekat rumah, biaya transport bisa dihitung ongkos bensin tiap bulan. Atau jika sekolah swasta yang memiliki fasilitas antar jemput, pasti ada lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk fasilitas ini.

       b. Biaya sosial

Ini juga biasanya tak masuk itungan. Biaya sosial atau Social cost ini bisa berupa biaya kado teman ultah, biaya nongkrong ibu-ibunya yang kebetulan nganter anak, biaya pulsa kalau anaknya udah dipegangin hp, uang jajan anak, atau uang makan yang telah disediakan sekolah. Nah, biaya ini akan semakin besar sesuai sekolah mana yang dipilih. Sekolah negeri atau sekolah swasta pasti beda itungannya. Sudah pernah dengar kan cerita ibu-ibu yang biaya nongkrong sambil nungguin anak lebih besar dari uang SPP?!. Atau dana beli kado yang bisa jadi tiap bulan ada?! Apalagi di kota besar.

Biaya-biaya ini akan sangat nyata ketika tinggal di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Biaya juga akan berbeda lagi kalau memilih sekolah swasta, sekolah bertaraf internasional atau sekolah berbasis agama seperti sekolah islam terpadu atau semacamnya. Jadi, ini gak boleh disepelekan  ya bu.

Masih sanggup baca buk? Lanjut….

       c. Biaya di luar sekolah

Untuk memilih sekolah, kita juga harus teliti kata mbak Indah. Apakah biaya yang dikeluarkan sudah mencakup les ini itu. seperti les Bahasa inggris atau les mapel lain yang dirasa kurang dikuasai anak. Atau les pengembangan bakat sesuai keinginan anak. Jika tidak ada, apakah kita akan menambahkan les ini itu diluar jam sekolah. Nah, ini juga perlu dipertimbangkan.

Kalau sudah ketemu berapa dana yang akan dikeluarkan, jangan lupa memperhitungan inflasi. Jouska biasanya merekomendasikan inflasi pada range 10%-15% per tahun. Jadi tinggal kalikan saja ya bu, biar tahu kapan dan besaran dana yang harus disiapkan.

3. Sumber dana

Setelah tahu besaran dana yang diperlukan, langkah selanjutnya menentukan sumber dana. Duit dari mana saja yang akan dialokasikan ke dana pendidikan. Bisa dari bonus tahunan, atau gaji bulanan bagi pekerja kantoran. Bisa juga dana dari usaha sampingan. Untuk besarannya bergantung pada cash flow keuangan masing-masing keluarga.

Perhitungan di atas sangat relate sekali menurut saya. Ini bisa dipakai buat hitung tiap jenjang kenaikan sekolah anak. SD, SMP, SMA, Kuliah. Jangan lupa kalikan dengan angka inflasi ya buibu, biar dag dig dug-ya sekarang. nanti, insyaAllah sudah lebih siap.

Nah, kalau buibu sudah sampai tahap mana?! saya masih tahap nyiapin bu, belum ngitung hehehe… tulisan ini sebagai pengingat biar gak lupa sama ilmu yang sudah didapat. Tetep semangat ya bu, semoga dilancarkan rizqinya buat anak-anak amin…

Feel free to share di kolom komentar tentang menyiapkan dana pendidikan yang udah buibu terapin selama ini. yuk ah.