Dua anak saya punya bakat alergi. Mas Zafran, anak pertama saya bahkan lebih parah. Keluar masuk
RS di usia kurang dari 2 tahun. Kata dokter alergi protein susu sapi dan turunannya. Sering
kecentok makanan pemicu alergi. Tapi bersyukur, sudah mulai berkurang seiring
bertambahnya usia. Sekarang, sudah mau masuk SD. Selain alergi, si sulung ini juga terlahir dengan Hipospadia.
Baca juga: Hipospadia
Sama seperti masnya, anak kedua saya, Inara juga punya bakat alergi. Sebelumnya, saya mau cerita dulu ya bu perjalanan alergi anak kedua saya, Inara.
Alergi pada Inara terdeteksi saat usianya kurleb 3 bulan. Pipinya merah-merah. Ini foto Inara saat pipinya merah-merah. Gak begitu keliatan klo di foto. Sebenernya gak sampai ganggu banget sih ke dia. Gak di garuk-garuk juga. Jadi cuma merah aja gitu penuh di dua pipinya yang gembul. Tapi yang liat itu kadang gemes. Kudu gatel pengen ngupas aja itu kulitnya.
Ini waktu ke gunung Bromo. Pipinya masih merah-merah |
Ini foto saat Inara usia 5 bulan. Posisi lagi di gunung Bromo. Padahal itu pipi belum sembuh hehehe.. Tapi kalau mau bawa balita kesini, bisa kok.
Baca juga: Tips Mengajak Balita Naik Gunung
Karena masih asi eksklusif, saya disuruh diet alergi sama dokter. Gak dikasih obat apapun. Hanya suruh diet aja ibunya. Ini dia list diet alergi yang musti saya jalani.
Menu sehat anak alergi |
Berat buat saya :-(. Saya dulu gak bener-bener ngikutin saran dokter untuk tidak makan makanan pantangan. Soalnya saya gak kuat. Inara ini meskipun perempuan, minum asinya kuat. Kadang masih bikin telur ceplok klo lagi lapar mendera, atau nyomot ayam goreng punya masnya hehehe. Sebagai ganti, saya minum susu almond bikinan sendiri. Hasilnya, selain asi saya melimpah, susu almond juga baik untuk anak alergi. Tapi jangan ikut-ikutan ya bu, ini hanya sharing pengalaman saya. Karena tiap anak punya ‘track record’ alergi yang berbeda. Konsultasikan dulu dengan dokter jika curiga anak punya bakat alergi.
Bersyukur, kira-kira usia 7-8 bulan, merah-merah di pipi Inara berangsur hilang. Kata dokter, anak dengan bakat alergi bisa sembuh seiring bertambahnya usia.
Inara usia 8 bulan. pipinya sudah bersih |
Tapi, tingkat kesembuhan anak dengan bakat alergi ini berbeda beda. Meskipun tambah usia, anak belum bisa benar-benar sembuh. Bisa jadi, alergi akan muncul dalam bentuk lain. Seperti batuk, ruam pada kulit, gatal, benjolan, atau mata berair dan belekan.
Nah, ini yang terjadi pada Inara sekarang. Alerginya muncul lagi dalam bentuk lain. Mata berair dan belekan. Usia Inara sekarang 1,5 tahun. Sudah semingguan ini kedua matanya berair. Tiap pagi, matanya belekan. Bahkan, 2 hari terakhir, belekannya nambah, gak cuma pagi hari. Makin khawatirlah saya. Mata kirinya juga mulai merah.
mata berair dan belekan |
Ini foto saya ambil dari video beberapa hari lalu. Matanya berair. Ini pas lagi gak ada beleknya. Kalau pagi keluar banyak beleknya. Tapi gak ke foto, kasian saya bu.
Sebelumnya, dia sempat flu.
Matanya juga berair. Saya menduga, biasalah mungkin karena flunya. Tapi,
setelah flunya berhenti, matanya tetap saja berair. Ditambah belekan di ujung
mata. Gak sebanyak pas bangun pagi, tapi muncul sepanjang hari.
Dari sini saya masih biasa aja. Mungkin karena udara kotor dan berdebu. Anaknya sih gak rewel. Badanya
juga gak panas. Bocahnya juga aktif seperti biasa. Matanya juga gak dikucek kucek tanda gatal. Tapi karena sudah
semingguan dan gak ada tanda-tanda sembuh, saya bawalah dia ke dokter anak.
Setelah antri beberapa menit, masuklah kita ke ruang dokter.
Ini dokter yang juga menangani masnya, Zafran saat sakit. Namany dr. Martha L.
Sigit SpA. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo.
Begini diagnosis dokter
Alergi
Kata dokter Martha, anak alergi bisa saja sembuh seiring bertambahnya usia. Tapi, bisa jadi, efek alerginya berubah. Ya seperti Inara ini. Matanya berair dan belekan. Dokter Martha bilang, ini karena alergi.
"Dulu pernah kan, dia diet alergi juga bu?", kata dokter Martha
"Iya dok, pipinya merah-merah, saya dulu yang diet soalnya masih asi eksklusif", kata saya.
"Iya, ini alergi bu, nanti hindari lagi ya makanan pemicu alergi ini. Jadi selain anaknya, ibunya juga diet dulu, kan masih asi juga to?", kata dokter Martha sambil menyodorkan tabel makanan sehat anak alergi. Persis sama dengan yang di atas tadi.
"Iya dok", jawab saya lemas. fiuh.... diet lagi...
Lalu, sepulang dari dokter, saya ingat-ingat lagi,
makanan apa yang saya kasih ke Inara sampai efeknya seperti ini. Ternyata,
beberapa minggu ini, saya kasih Inara telur puyuh tiap pagi. Kenapa? karena telur
puyuh tinggi protein dibanding telur ayam biasa. Tapi ternyata, zat alergennya
juga lebih tinggi dari telur ayam.
Maklum, nafsu makan anak kedua saya ini
memang irit beberapa minggu belakangan. Telur puyuh, dan kentang menjadi
andalan saya untuk mengganti asupan yang susah masuk. Tapi ternyata dia kena
alergi. Oke, kita selesaikan ini pelan-pelan ya nak :-*
Obat
Ada 3 obat yang diberikan dokter
Martha. Dua oral drops dan satu obat luar, tetes mata.
Obat alergi Inara |
1. Obat tetes mata
Obat tetes mata |
Namanya Floxa. Isinya ofloxacin. Diminum 3 kali
sehari. Satu tetes tiap mata kanan dan kiri. Dipakai selama 3 hari. Obat ini harus dengan resep dokter. Jika sudah di buka, simpan di pintu lemari es. Buang sisa obat yang sudah di buka jika sudah lebih dari 3 hari. Alhamdulillah, setelah 3 hari pengobatan, mata Inara normal kembali.
2. Obat anti alergi
Ryvel
drops. Isinya Cetirizin HCl. Diminum sekali sehari sebanyak 0,4 mili. Dulu, masnya
waktu alergi juga minum ini. Tapi ternyata, mas Zafran juga gak bisa minum obat
ini. Tiap kali minum, kulit tangan dan kakinya mengelupas. Jadi, dia juga
alergi obat alergi. Nah kan pusing pala ibuk nak. Tapi untuk adiknya, Inara, cocok
minum obat ini. Gak ada tanda-tanda alergi atau keluhan lain setelah minum Ryvel. Aman. Jadi, ini obat juga musti atas rekomendasi dokter ya bu. Perhatikan
tanda-tanda alergi obat juga pada anak.
3. Suplemen makan
Namanya Ferlin. Isinya zat besi dan
beberapa vitamin. Diminum pagi hari. Sehari sekali sebanyak 1 mili. Saran dokter
Martha, sebaiknya diminum sampai usia 2 tahun. Sebelumnya saya memang minta
untuk ditambah vitamin. Karena maemnya lagi susyah.
Di Inara, zat besi ini
punya efek mencret. Jadi setelah konsumsi sehari itu, BABnya cair. Terus, agak
siangan dia BAB lagi tapi agak padat. Dulu, masnya juga gak cocok minum
zat besi. Mencret juga. Sampai lebih dari 5 kali sehari. Untuk Inara, intensitas
BABnya masih normal. Sehari 2 kali meskipun kadang cair. Akhirnya saya tetap teruskan
konsumsi ini. Besoknya, BAB sudah normal baik intensitas maupun bentuknya.
Oiya, anak kedua saya ini juga
mengkonsumsi susu formula meskipun masih ASI juga. Pediasure merknya. Kata dokter,
susunya bisa dilanjut karena Pediasur aman untuk anak alergi. Meskipun ada
kandungan protein susu di dalamnya. Syukurlah, soalnya buat tambahan klo maemnya
lagi susah. Tapi, sekali lagi konsultasikan dulu ya bu sama dokter.
Obat alergi Inara. Noted: Harus dengan resep dokter |
Trus, kalau memang anaknya punya
gejala mirip seperti Inara, bisa langsung konsultasi ke dokter. Jangan pakai
obat sendiri, atau meniru resep di atas ya bu. Karena kondisi tiap anak
beda-beda. Meskipun punya keluhan sama.
Contohnya kedua anak saya itu.
dua-duanya punya bakat alergi. Tapi ketika dikasih obat yang sma, reaksinya
berbeda. Jadi, lebih aman konsultasikan dulu ke dokter.
Anaknya punya bakat alergi juga
bu? sharing yuk di komentar J
Kalau anak saya biasanya kalau makanannya nggak cocok,bisa keluar bintik merah banyak banget di bagian bahu ke punggung. Semoga inara semakin besar semakin berkurang alerginya ya bun ^^
BalasHapususia berapa bun? amin... makasih doanya :-)
BalasHapus